malam ini sekuntum jasmin layu,
perlahan terkulai mengharap restu rumput untuk beradu,
sempat bertanyakan pada bayu,
apakah gugur embun sebagai peneman pilu?
atau hanya merenjis sendu,
mengapa sekarang baru kau mengerti makna sepi,
hanya bila waktu mulai meratah seri mimpi-mimpi indah saat harum mewangi,
sedang kau tahu kelopak kasih bukan teman sejati,
yang bisa selalu hadir di sisi menemani,
sekalipun warna nirmala bijak menggoda,
kecantikkan bukan pusaka yang dapat menjamin kau kekal bahagia,
esok lusa sendiri jua membebat luka,
tanyalah pada takdir kalau tidak tertinta gelora,
ketika kau pilih gerhana, sedang purnama mahu menyapa
sekuntum jasmin pun layu..
Ya, aku tahu kita sama-sama menunggu,
mampukah lagi berputik rindu,
padahal waktu terlalu cemburu
- Karisma Kejora -
______________________________________________________________
Sebenarnya takdir itu terlalu indah kiranya kita fahami dalam bahasa muhasabah. Bersabar itu lumrah sekalipun ianya cukup parah untuk diterima. Jadi biarlah. Biarkan jari-jemari takdir melingkari hidup dan usia kita. Sebab keindahannya sudah direncana, hanya kita yang perlu celik mata. Buka sukma selapangnya. Barulah engkau akan mengerti, engkau tidak sendiri.....